Berita Bethel
Penulis: Pram (14/07/2017)
Gunung Es


Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik (Mazmur 1:1). Untuk meningkatkan efisiensi kerja, sebuah perusahaan menyewa seorang konsultan yang akan berbicara di hadapan semua karyawan.



Dalam pertemuan itu sang konsultan menekankan pentingnya mendengar petunjuk orang yang lebih berpengalaman. Ia berkata, "Bayangkan Anda berada di atas kapal Titanic yang akan tenggelam, dan berhasil melompat ke koci penyelamat. Ke mana Anda akan mendayung?"

Kemudian ia bertanya, "Bagaimana jika sang ahli navigasi kapal ada bersama Anda? Ke mana Anda akan pergi? Pasti Anda akan mengikuti arah yang ditunjukkan ahli navigasi itu, bukan?"

Setelah itu mereka bergumam tanda setuju. Namun tiba-tiba seseorang yang duduk di belakang menyeletuk, "Entahlah. Orang itu kan pernah menabrak gunung es!"

Kitab Amsal mendorong kita untuk meminta nasihat dari orang yang berhikmat (1:2-7). Hikmat dalam Alkitab berarti "keahlian untuk menjalani hidup." Kata Ibrani untuk "hikmat" sama artinya dengan kata "keahlian" yang dipakai dalam kisah pembangunan Kemah Suci yang dilakukan Bezaleel dan Aholiab (Keluaran 31:1-11). Allah memberi mereka keahlian untuk merancang bangunan, membangun, mengasah, dan mengukir.

Orang-orang bijaksana memiliki keahlian berharga, untuk menjalani hidup. Namun jangan buru-buru meneladani orang lain, jika Anda belum melihat hidupnya. Jika mereka sering menabrak "gunung es," mereka dapat membuat hidup Anda tenggelam juga.

Orang yang "terberkati" bersukacita dalam firman Allah, ia "tidak berjalan menurut nasihat orang fasik" (Mazmur 1:1,2). Sumber : e-rh-HWR/Foto : Istimewa