Wartawan Media Kristiani Indonesia Gelar Doa Untuk KTT G20
Perhelatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi G 20 yang dipusatkan di kawasan Nusa Dua, Bali 15-16 November 2022, menyedot perhatian publik di seluruh penjuru dunia. Bahkan demi suksesnya perhelatan akbar Presidensi G20, seluruh lintas agama pun turut memberikan dukungan dengan cara menggelar doa bersama.
Tak ketinggalan pula, sehari sebelum puncak acara KTT G20, Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI) bekerja-sama dengan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Ekklesia, Denpasar, Bali menggelar “Reli Doa” Bagi Perdamaian Dunia dan Sukses KTT G20.
Dalam kotbahnya, Pdt. Edy Wagino,M.Th (Gembala GBI Sinona Bekasi, Jawa-Barat) mengungkapkan bahwa kuasa doa dapat merubah segala-galanya bahkan yang di luar batas nalar manusia. “Tuhan punya cara yang tidak masuk akal bagi kita manusia, mujizat masih ada,” ungkap Pdt. Edy.
Pdt. Edy mengutip nats Alkitab dalam Yakobus 5 :16b, “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan akan besar kuasanya. Pdt Edy, juga mengatakan bahwa hal yang paling menakutkan dalam kehidupan bukanlah kematian tetapi hidup tanpa tujuan. Di tengah perilaku manusia saat ini, dimana kasih semakin dingin (II Timotius 3), anak-anak Tuhan hadir sebagai pembawa kasih damai sejahtera, peduli dengan keadaan sekitar dan dunia.
“Tujuan kita (PERWAMKI dan Pdt Edy) dari Jakarta datang ke Bali untuk berdoa bagi perdamaian dunia dan sukses KTT G20 di Bali. Percayalah dengan doa kita di sini bangsa-bangsa dapat dipulihkan, Tuhan jamah kepala-kepala negara yang sedang berseteru atau bertikai sehingga terjadi rekonsiliasi dan perdamaian.
Tuhan jamah kepala-kepala negara yang hadir di KTT G20 sehingga menghasilkan hal-hal yang baik terutama untuk perdamaian dan resesi global ,” ungkapnya.
Pdt. Edy Wagino, mengisahkan, kembali apa yang dialami nabi Elia saat terjadi krisis makanan akibat hujan tidak turun selama 3,5 Tahun melanda negeri Israel yang membuat tanaman makanan tidak tumbuh. Nabi Elia dapat makan roti dan daging dengan kuasa doa yang tak putus dia panjatkan kepada Tuhan.
Merespons khotbah, jemaat yang hadir bersama menyanyikan pujian “Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil”. Setelah khotbah acara dilanjutkan dengan reli doa. Sebelum doa-doa dipanjatkan, dari PERWAMKI, yang diwakili oleh Agus R Panjaitan (Sekum PERWAMKI) melantunkan persembahan pujian berjudul; “Damai Bersama Mu”.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PERWAMKI, Stevano Margianto mengatakan bahwa kehadiran PERWAMKI di Bali bukan sekedar meliput situasi KTT G20 tetapi juga menunjukan kepedulian terhadap kesuksesan terselenggaranya KTT G-20 dan terciptanya Perdamaian Dunia melalui kegiatan KTT tersebut.
“Kita (PERWAMKI) seperti Cicak, lemah dan kecil tetapi hadir, ada dimana-mana. PERWAMKI ada di tengah masyarakat kecil, di rumah-rumah sederhana hingga di istana dan orang-orang kaya dan penguasa meski lewat doa selain pemberitaan yang kita lakukan,” papar Margianto.
Kepada jemaat yang hadir, Margianto menjelaskan, bahwa PERWAMKI adalah organisasi tempat berkumpulnya wartawan media kristiani dari berbagai denominasi dan aliran gereja. PERWAMKI memiliki motto “Memberitakan kabar baik”. “Dari kita yang hadir di sini ada yang dari (bergereja) di GKI, HKBP, Katholik dan saya sendiri dari GBI. Kita jujur dan memberitakan kabar baik dalam pemberitaan, PERWAMKI menjadi saluran berkat bagi sebanyak mungkin orang,” ungkapnya.
Sementara itu, pimpinan jemaat GKMI Ekklesia, Pdt. Clement Margono, menjelaskan, bahwa GKMI Denpasar hadir di Bali sejak Tahun 1991 dan saat ini ada 3 cabang atau pos pelayanan ibadah di Bali. “GKMI juga ada di Sumba dan Timur Tengah Selatan (Soe), NTT. Memang Pemerintah Provinsi Bali mengajak kita (GKMI) kerjasama dalam memberikan pembinaan dan pelayanan rohani kepada para perantau dari NTT di Bali,” terang Pdt. Clement. [Sumber : victoriousnews.com]