Berita Bethel
Penulis: Pram (26/07/2019)
Mengharukan, Imigran Ini Nangis dan Memohon ke Tentara agar Dibolehkan Masuk AS


Momen mengharukan terekam kamera foto jurnalis Reuters. Seorang perempuan asal Guatamala, Lety Perez, menangis di hadapah tentara Garda Nasional Meksiko yang menjaga perbatasan dengan Amerika Serikat (AS).



Perez, sambil membawa putranya berusia 6 tahun, menangis sambil memohon kepada sang prajurit agar diperbolehkan melintasi perbatasan AS.Perez dan anaknya menempuh perjalanan 2.400 kilometer dari kampung halaman di Guatemala ke kota perbatasan Meksiko, Ciudad Juarez, untuk masuk AS melalui Texas.



Langkahnya dihentikan seorang personel pasukan Garda Nasional Meksiko yang namanya tak disebutkan.Momen saat Perez menangis sambil memohon dijepret fotografer Jose Luis Gonzalez pada Senin (22/7/2019) menjelang senja.



"Perempuan ini meminta dan memohon kepada Garda Nasional untuk membiarkan mereka menyeberang. Dia ingin menyeberang untuk mendapatkan masa depan lebih baik (untuk anaknya)," kata Gonzalez, seraya menambahkan, sang anak bernama Anthony Diaz.



Tentara Garda Nasional yang berjaga hanya berdiri seperti patung, dia mengenakan seragam berwarna gurun pasir dan membawa senapan serbu yang tergantung di pundak.Dengan nada tak tega, prajurit itu mengatakan bahwa dia hanya menjalankan tugas.



Foto tersebut menyebar luas di media sosial dan mengundang komentar warganet Meksiko, termasuk dari mantan pejabat. Mereka mengomenari tentang pasukan Garda Nasional Meksiko yang punya tugas baru yakni menangani imigran.



Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mulanya membentuk pasukan Garda Nasional untuk menekan kasus kejahatan dan pembunuhan yang tinggi di Meksiko.



Namun hampir sepertiga dari kekuatan Garda Nasional dikerahkan untuk berpatroli di perbatasan. Tugas mereka membendung arus imigran yang akan masuk AS.



Pada Juni 2019, Lopez Obrador menegaskan Garda Nasional tidak diperintahkan menahan imigran melintasi perbatasan AS. Pasukan juga tidak boleh melanggar hak-hak imigran.



Mantan presiden Meksiko Felipe Calderon me-retweet foto itu setelah di-posting mantan duta besar Meksiko untuk AS, Arturo Sarukhan. "Sayang sekali, Meksiko seharusnya tidak pernah menerima ini," cuit Calderon.



Juru bicara Presiden Lopez Obrador, Jesus Ramirez, mengatakan, foto tersebut merupakan contoh pasukan yang mampu menjalankan tugas dengan baik, yakni menjaga keamanan publik.



Menurut Remirez, tentara itu tidak menghalangi Perez untuk menyeberang, namun menasihatinya tentang bahaya yang dia akan hadapi."Pasukan itu sedang memerangi kejahatan perdagangan manusia dan melindungi hak asasi warga dan para imigran yang melintasi negara," kata Ramirez.



Seorang pejabat di Garda Nasional mengatakan, prajurit itu melakukan langkah yang tepat, yakni menghindari Perez dan anaknya dari risiko bahaya, yakni terbawa arus sungai.[Sumber : okezone.com/inews.id].