Berita Bethel
Penulis: Pram (25/06/2019)
Gembalakan Domba-Domba Muda !


Bukanlah sebuah rahasia lagi bahwa di Amerika dan di beberapa negara di Eropa telah terjadi degradasi iman kekristenan. Banyak gedung gereja yang kosong tidak ada aktivitas peribadahan, bahkan telah dijual dan di alih fungsikan untuk kegiatan yang lain.



Tidak sedikit juga orang-orangnya yang berpindah pada agama yang lain. Mengapa hal ini terjadi ?. Beberapa pengamat menyimpulkan bahwa keadaan ini terjadi oleh karena akibat the lost generation [hilangnya generasi].



Mereka telah kehilangan generasi yang mewarisi iman Bapa Leluhur : Abraham, Ishak, dan Yakub. Ajaran dan warisan iman itu telah terabaikan oleh berbagai ‘fasilitas’, ‘aktivitas’ dan ‘pengetahuan’ dunia.



Budaya konsumerisme dan hedonisme, ditambah lagi dengan ‘duitisme’ (apa-apa duit = uang segalanya) telah merebut perhatian mereka ketimbang berurusan dengan yang ‘spiritualisme’.



Maka angin segar ‘atheisme’ pun makin leluasa menghembusi mereka dan membuat mata spirit (rohani) mereka tak mampu melihat, alias buta.



Kebutaan rohani ini sebenarnya telah bergerilya di negara kita, bahkan sudah masuk di kota kita. Segala fasilitas, aktivitas dan pengetahuan dunia itu telah nyata di depan kita, dan tidak jauh yakni ada dalam genggaman tangan kita.



Bukan hanya kita orang dewasa, mulai dari anak SD saja pun sudah menggunakan HP, Smartphone, Iphone, Tablet dan lain-lain. Di sekitar kita juga telah banyak cafe-cafe, rumah karaoke, dan diskotik.



Disana selalu sarat dengan tawaran ‘kepuasan daging’ (dosa). Mulai dari kepuasan mata memandang (pornografi), sampai kepada praktik (porno-aksi) perzinahan, pergaulan bebas. Inilah yang membuat hilangnya generasi beriman.



Jika ini juga diabaikan oleh gereja-gereja di negara kita, maka hal yang sama akan terjadi pada kita. Tentunya saudara juga tidak setuju kan jika itu terjadi ?. Oleh karenanya saya menulis refleksi ini dengan maksud menawarkan sebuah WASIAT dari Sang Sumber Iman, yakni Yesus Kristus Sang Gembala yang Sejati.



Wasiat itu adalah; “Gembalakanlah domba-domba-KU!” Dan wasiat ini telah diulang lebih dari dua kali. Itu berarti harus dicamkan dan dilaksanakan, sifatnya segera dan tidak boleh diabaikan. [Pdt. David Sudarko STh/sabda.org-Foto: Istimewa].