Berita Bethel
Penulis: Pram (29/01/2019)
Pokok Anggur yang Benar di Dalam Hidup


“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.........[Yohanes 15:1-8].



Siapa yang sangat suka dengan Wi-fii ?. Saya yakin kebanyakan dari kita pasti suka dengan Wi-fii, apalagi ketika kita sedang bepergian ke luar negeri. Mengapa ?, karena ketika kita keluar negeri dan tidak memiliki nomor di negara tersebut, kita tidak dapat menggunakan handphone kita untuk membuka Instagram, Youtube, Line, dan lain-lain.



Satu-satunya cara agar kita dapat menggunakan Instagram, Youtube, Line, dll adalah jika kita terhubung ke sebuah Wi-fii di sana.



Begitu pula di dalam hidup ini, Alkitab mengatakan bahwa jika kita tidak terhubung dengan pokok anggur yang benar, kita tidak dapat berbuah kita hanya akan menjadi kering, mati, dan dibuang ke dalam perapian.



Namun, jika kita terhubung dengan pokok anggur yang benar di dalam hidup, kita akan memiliki akses penuh untuk bertumbuh dan berbuah di dalam hidup ini.



Tuhan Yesus mengatakan, “Akulah pokok anggur yang benar.” Jadi teman-teman, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa jika kita mau berbuah di dalam hidup, yang harus kita lakukan adalah melekatkan diri kita kepada-Nya.



Dan yang menariknya adalah, Tuhan Yesus mengatakan bahwa diri-Nya merupakan pokok anggur yang benar. Itu berarti di dunia ini ada yang namanya pokok anggur yang salah. Jadi apa saja contoh pokok anggur yang salah ?.



Tentu sebenarnya ada banyak sekali pokok anggur yang salah di dunia ini, tetapi hari ini saya akan memberikan dua contoh saja (yang menurut saya merupakan pokok anggur yang salah yang paling sering dimiliki oleh manusia).



Banyak sekali manusia di dunia ini yang meletakkan pengharapannya pada uang. Fokus hidup mereka adalah untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, karena mereka berpikir semakin banyak uang yang mereka miliki, mereka akan merasa semakin bahagia dan aman di dalam hidup.



Namun kita semua tahu bahwa uang tidak akan bertahan selama-lamanya, namun uang dapat hilang kapan saja. Lebih dari itu, banyak orang yang malah akhirnya membunuh sesamanya oleh karena uang. Uang bukanlah pokok anggur yang benar bagi manusia.



Hubungan dengan manusia lain. Banyak sekali manusia di dunia ini yang menjadikan pasangannya sebagai prioritas utama di dalam hidupnya. Mereka memberikan seluruh dari waktunya, uangnya, dan pikirannya kepada pasangan mereka.



Namun kita semua tahu bahwa pasangan kita dapat saja meninggal dunia lebih awal dari kita. Manusia lain tidak dapat menjadi pokok anggur yang benar di dalam kehidupan kita.



Saya bukannya mengatakan bahwa kita tidak boleh mencari uang atau memiliki hubungan dengan manusia lain. Tentu kita perlu bekerja mencari uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kita.



Dan tentu kita perlu memiliki hubungan dengan manusia lain, karena Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kita membuat itu semua menjadi nomor satu di dalam hidup kita.



Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia lah satu-satunya pokok anggur yang benar. Jika kita ingin bisa berbuah di dalam hidup (mengasihi pasangan dengan sungguh-sungguh, mengampuni orang yang sudah bersalah kepada kita, hidup dengan murah hati, memiliki damai sejahtera, melangkah di dalam hidup tanpa rasa takut, memiliki kesabaran, memiliki sukacita penuh, dan lain-lain), satu-satunya cara adalah dengan meletakkan Tuhan Yesus sebagai sumber dan pusat dari kehidupan kita, bukan uang atau pun manusia lain.



Uang. Karena di saat uang dan hubungan dengan manusia dapat hilang kapan saja, Tuhan Yesus berjanji bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau pun membiarkan kita. Even when we are faithless, He is still faithful.



Teman-teman, saran saya bagi kalian hari ini adalah untuk melekatkan diri kalian dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus. Karena jika kalian tidak melekatkan diri kepada Tuhan Yesus, dan malah melekatkan diri kalian kepada hal lain yang bukan merupakan diri-Nya, kalian tidak akan dapat berbuah di dalam hidup.



Cara termudah untuk melekatkan diri kepada Tuhan Yesus adalah melalui pembacaan Firman dan pengucapan doa di dalam keseharian hidup kita. Maka itu, marilah kita tidak jemu-jemu berdoa dan membaca Alkitab kita di dalam keseharian hidup kita. Semakin kita mau melekatkan diri kepada Tuhan Yesus, semakin kita dapat berbuah di dalam hidup ini.[Sumber : gracedepth.com/Foto : Istimewa].