Ingin Sukses di Tahun 2019 ?
Beberapa hari yang lalu saya menonton sebuah video dokumentasi yang sangat bagus. Pada video tersebut, seorang pelatih basket menceritakan tentang pengalamannya menjadi pelatih dari Kobe Bryant Nike Skills Academy yang pertama.
Pada akademi tersebut, Nike mengundang 30 pemain basket SMA (shooting guard) yang menurut Nike berpotensi untuk menjadi pemain basket hebat di masa depan, dan salah satu dari 30 pemain basket tersebut adalah Stephen Curry.
Pelatih ini mengatakan bahwa ada beberapa anak yang menurutnya sangat hebat waktu itu, namun Stephen Curry bukanlah salah satunya. Pelatih ini mengatakan bahwa Stephen Curry waktu itu kemampuannya biasa-biasa saja—tidak menonjol sama sekali.
Namun, ada satu hal yang membuat pelatih ini terkesan dengan Stephen Curry, yaitu kerajinan dan kedisiplinannya. Stephen Curry selalu datang tiga puluh menit sebelum latihan dimulai untuk melatih tembakannya.
Ketika para pemain lain datang dengan masih menggunakan sandal dan earphone mereka, Stephen Curry sudah basah kuyub karena telah melakukan ratusan tembakan ke ring basket.
Dan setelah sesi latihan selesai, ketika yang lain semuanya sudah pulang, Stephen Curry masih lanjut melatih tembakannya.Pelatih ini mengatakan, “Ketika saya melihat apa yang Stephen Curry lakukan, saya tahu bahwa suatu hari nanti dia akan menjadi seseorang yang luar biasa.”
Belasan tahun telah berlalu sejak Kobe Bryant Nike Skills yang pertama, dan saat ini Stephen Curry adalah “3 Point Shooter Terbaik di Sejarah NBA.”
Pertama, karena akurasi 3 point-nya adalah yang tertinggi di sejarah NBA. Kedua, karena Stephen Curry sering sekali mencetak skor 3 point dari posisi dimana kelihatannya sudah tidak mungkin untuk mencetak skor.
Stephen Curry membawa tim-nya menuju kemenangan berkali-kali dalam kejuaraan NBA, dia menjadi ambasador dari Under Armour, dan dia dijuluki sebagai “The Baby-face Assasin” oleh karena kehebatannya dalam melakukan 3 point shoot.
Mungkin ada beberapa orang yang mengatakan bahwa lemparan 3 point Stephen Curry hanyalah sekedar keberuntungan; namun, bagi para orang yang melihat latihannya, mereka sadar bahwa tembakan Stephen Curry bukanlah keberuntungan, melainkan sesuatu yang tercipta oleh karena latihan.
Apa yang membedakan Stephen Curry dari peman-pemain lainnya? Bagaimana caranya Stephen Curry bisa begitu hebat dalam 3 point shoot-nya, sedangkan yang lain biasa-biasa saja ?.
Apakah karena Stephen Curry punya pengetahuan lebih dibandingkan mereka ?. Tidak kok… Pengetahuan mereka sama mereka sama-sama tau bahwa semakin banyak mereka melatih tembakan mereka, maka akan semakin akurat tembakan mereka.
Namun perbedaannya adalah: Stephen Curry bukan hanya tau apa yang harus dia lakukan, melainkan dia sungguh-sungguh melakukan apa yang dia tau.
Begitu pula di dalam kehidupan kita. Setiap dari kita sudah sering mendengar Firman Tuhan di gereja. Namun, mengapa ada beberapa yang hidupnya terlihat lebih benar, sedangkan ada beberapa yang hidupnya terlihat lebih tidak benar ?.
Jawabannya adalah: Karena beberapa hanya mendengar Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya, sedangkan beberapa mendengar Firman Tuhan dan sungguh-sungguh menerapkannya.
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” (Matius 7:24-27).
Teman-teman, jika kamu ingin 2019 menjadi tahun yang lebih baik (kamu ingin memiliki hubungan dengan sesama yang lebih baik, kamu ingin mengalahkan dosa-dosamu, kamu ingin memiliki penghasilan yang lebih baik), maka lakukanlah hal-hal yang lebih baik.
Saya percaya kalian semua pasti sudah tau kok mana yang sebenarnya baik, dan yang mana yang sebenarnya buruk.Saya ingin mengingatkan kalian sekali lagi bahwa sukses bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, melainkan sukses adalah sebuah pilihan.
Jika ingin sukses dalam relationship, maka belajarlah mengampuni, memberi, melayani, dan mengasihi. Berhentilah menjadi pribadi yang serakah dan egois.
Jika ingin sukses dalam pekerjaan, maka giatlah bekerja. Jangan malah main game dan menghabiskan waktu di Instagram terus.
Jika ingin sukses dalam mengalahkan dosa, maka dekatkanlah diri dengan Tuhan melalui pengucapan doa dan pembacaan Firman setiap hari.
Apa yang kamu tanam hari ini akan sangat menentukan apa yang akan kamu tuai di hari esok. Maka itu, tanamlah apa yang baik, sehingga kamu juga dapat menuai apa yang baik.[gracedepth.com].