Berita Bethel
Penulis: Pram (04/08/2017)
Presiden Dijadwalkan Buka Pesparawi di Kaimana


Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka perhelatan akbar Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XII se-Tanah Papua di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, 9-20 September mendatang. Ajang empat tahunan itu akan diikuti sekitar 6.169 peserta dari 42 kabupaten/kota di Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Ini momen yang tepat untuk Bapak Presiden bertemu ribuan masyarakat Papua, sekaligus tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pejabat daerah di 42 kabupaten/kota di Papua," ujar Bupati Kaimana Matias Mairuma seusai bertemu Mensesneg Pratikno di Gedung Sekretariat Negara di Jakarta, Kamis (3/8). Matias didampingi sejumah pejabat dari Kaimana dan Provinsi Papua Barat.

Dalam pertemuan itu, Mensesneg menyebutkan, Presiden kemungkinan membuka Pesparawi itu di tengah kegiatan, karena pada 9 September, Jokowi masih ada kunjungan di Vietnam.Matias menjelaskan, kehadiran Presiden akan membuktikan bahwa Papua merupakan wilayah damai dan menyunjung tinggi keberagaman.

“Pesparawi menjadi momentum untuk memberi penyadaran bagi kita semua akan arti damai dan sejahtera di Papua. Kita ingin Papua menjadi zona damai, seperti ikrar sebelumnya,” ujarnya.

Dikatakan, Pesparawi itu akan dibuka dengan atraksi seni kolaborasi pemuda gereja dan masjid. Hal tersebut ingin menunjukkan toleransi umat beragama itu sudah kental di Papua.Menurut dia, toleransi sudah menjadi ciri khas Papua. Sementara selama ini Papua banyak diekspose dengan image negatif, Papua tidak aman dan tidak nyaman."Dengan kehadiran Presiden di depan ribuan orang, membuktikan Papua lebih damai dari daerah lain,” tutur dia.

Ia menambahkan, kehadiran puluhan pejabat di Pesparawi itu menunjukkan kebersamaan membangun sinergitas membangun Indonesia. Apa yang akan dibuat Presiden dan kepala daerah menjadi sinkron.“Selama ini pemikiran pembangunan kacamata pusat dan Papua belum satu visi,” kata dia.

Matias menambahkan, dalam kunjungan ke Kaimana, Presiden juga akan meresmikan dermaga baru sebagai bagian program tol laut untuk memecahkan persoalan logistik di Papua.“Kesiapan infrastruktur ini untuk meningkatkan aksesibilitas barang, jasa, dan orang. Harga barang menjadi murah, ketersediaan sembako cukup. Ini juga menjadi pintu masuk produk-produk lokal seperti perikanan dan perkebunan. Tentu akan membuat nilai tambah bagi perekonomian daerah,” tambah dia.

Perlunya Presiden datang ke Kaimana juga terkait adanya program Papua Terang. Kaimana menjadi salah satu daerah di Papua yang mendapat program tersebut. Kaimana akan mendapat pasokan kebutuan listrik lewat PLTG yang ditingkatkan menjadi 10 MegaWatt. Jokowi diharapkan bisa mencanangkan program itu saat berkunjung ke Kaimana.Menurut Matias, program itu akan mendongkrak investasi di Kaimana. Tentu sangat sulit mengundang investasi secara besar-besaran jika ketersediaan energi terbatas.

Sumber: Suara Pembaruan/beritasatu.com/Foto : Bupati Kaimana Matias Mairuma (kiri) bersama rombongan saat beraudiensi dengan Mensesneg Pratikno (ketiga kiri) di Jakarta, Kamis (3/8/2017).