Berita Bethel
Penulis: Pram (27/06/2017)
Pembangkang Cina Dibebaskan Untuk Berobat Kanker


Peraih Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo, sudah dibebaskan dari penjara dengan alasan kemanusiaan setelah didiagnoasa menderita penyakit kanker hati yang mengancam nyawanya.Liu yang merupakan pegiat hak asasi di Cina masuk penjara tahun 2009 karena dinyatakan bersalah dalam dakwaan subversi terkait seruannya untuk demokrasi di negara dengan sistem partai tunggal itu.



Pengacaranya mengatakan dia dirawat di rumah sakit di Provinsi Liaoning, Cina utara, setelah didiagnosis dengan kanker hati bulan lalu.Istrinya, Liu Xi, juga dijatuhi hukuman tahanan rumah sejak suaminya meraih Nobel Perdamaian tahun 2010 namun hingga saat ini tidak pernah didakwa secara resmi. Pihak berwenang Cina juga tidak pernah menjelaskan kenapa istri Liu dikenai tahanan rumah.



Liu Xiaobo yang berusia 61 tahun merupakan salah seorang pemimpin penting dalam aksi unjuk rasa untuk menuntut demokrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing, tahun 1989.Unjuk rasa yang berlangsung selama tiga pekan itu akhirnya diberangus dengan kekerasan oleh aparat keamanan pada 4 Juni dengan perkiraan ratusan hingga ribuan orang tewas.



Suara mengganggu Liu Xiaobo. Sepanjang hidupnya sejauh ini Liu pernah menjadi pegiat politik, penulis, guru besar di universitas, dan narapidana karena sering 'mengganggu' Partai Komunis Cina yang berkuasa.



Dia meraih Nobel Perdamaian setelah menantang langsung pemerintah dengan menuntut perubahan politik.Di luar Cina, Liu mendapat banyak perhatian dan dukungan sebagai salah seorang pembangkang utama di Cina walau banyak warga di dalam negeri yang tak mengenalnya.



Liu pertama kali dikenal pada masa unjuk rasa terkenal di Lapangan Tiananmen, Beijing, tahun 1989.Waktu itu dia pulang dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan para pengunjuk rasa dan ketika mendengar tentara dikerahkan untuk membersihkan pengunjuk rasa, Liu berhasil membujuk beberapa mahasiswa agar pulang.



Setelah unjuk rasa diberangus dan jatuh sejumlah korban jiwa, dia ditahan selama hampir dua tahun."Pembunuhan massal tahun 1989 memberi kesan yang mendalam kepada saya," katanya dalam sebuah wawancara dengan BBC hanya beberapa bulan sebelum ditangkap tahun 2008.



Sebelumnya, tahun 1996 dia juga pernah dikirim ke 'kamp pendidikan' selama tiga tahun karena mengkritik sistem satu partai di Cina.Namun dia terus menyuarakan isu-isu yang tergolong tabu di Cina, antara lain mengecam perlakukan buruk Cina atas warga Tibet.



Saat menganugerahkan Nobel Perdamaian, komite berpendapat bahwa Liu Xiaobo merupakan 'simbol terdepan' dari perjuangan hak asasi manunsia di Cina.Dia tidak bisa menerima langsung hadiah itu dan upacara penganugerahan dicerminkan dengan sebuah kursi kosong.



Pemerintah Cina yang menganggapnya sebagai 'penjahat' marah dengan pemberian hadiah itu.Didakwa dengan 'memicu subversi', Liu diganjar 11 tahun penjara karena menyusun rancangan Piagam 08, yang menyerukan demokrasi multipartai dan penghormatan aas hak asasi manusia di Cina.



Saudara Liu mengatakan bahwa pemenang Nobel Perdamaian itu didiagnosa kanker pada tanggal 23 Mei lalu.[Sumber : bbc.com]