Belajar Tentang Keyakinan Maria
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Lukas 1:38).Narasi pemberitaan kelahiran Yesus mengikuti narasi pemberitan kelahiran Yohanes Pembaptis dengan karakter utama Zakharia dan Maria.
Ada catatan menarik untuk kedua tokoh ini. Zakharia adalah laki-laki dan Maria perempuan, Zakharia sudah tua dan Maria masih muda, Zakharia sudah menikah dan Maria masih perawan. Zakharia seorang imam, Maria rakyat jelata. Dari catatan perbandingan kedua tokoh tersebut, ada satu hal lagi yang menarik untuk dicermati, yaitu respon kedua tokoh terhadap pemberitahuan kelahiran anak mereka.
Mari kita membandingkan ayat 18 dan 34. Zakharia merespon pemberitaan kelahiran anaknya: “Bagaimana aku tahu hal ini akan terjadi ?. Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya” (ay. 18). Perhatikan pertanyaan Zakharia “bagaimana aku tahu hal itu akan terjadi?”.
Alkitab berbahasa Inggris NET menerjemahkan: “How can I be sure of this?” (bagaimana aku dapat menjadi yakin akan hal ini?”). Perkataan “dapat menjadi yakin” menyiratkan Zakharia dalam posisi ia tidak yakin dan mengharapkan sebuah konfirmasi supaya ia dapat menjadi yakin.
Selanjutnya malaikat pun memberi konfirmasi. Konfirmasinya adalah mulai hari itu sampai 9 bulan ke depan Zakharia menjadi bisu. Siapa di antara kita dalam kondisi tidak yakin dan perlu konfirmasi ?. Berbeda dengan Maria. Ia mengatakan: “bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” (ayat. 34).
Ketika Maria bertanya, ia sedang memohon klarifikasi. Ia tidak meminta konfirmasi. Karena memohon klarifikasi, maka malaikat menjelaskan, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. …Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Luk. 1:35, 37).
Menanggapi klarifikasi tersebut, Maria berkata: “Yes, I am a servant of the Lord: let this happen to me according to your word” (NET). Seakan-akan Maria berkata: “Jika Allah ingin memakai aku dan aku yakin Ia sanggup melakukan apa saja.
Ia sanggup menghadirkan Yesus dalam kandunganku, meskipun tanpa campur tangan seorang laki-laki pun. Tidak ada yang mustahil bagi Allah” Ini merupakan pernyataan keyakinan Maria. [Sumber : R.A.B/Pdt. Stephano Ambessa, MTh-Foto: Ilustrasi].
“Allah juga sanggup memakai kita dengan perkara-perkara yang mustahil bagi kita untuk menghadirkan Yesus di tengah-tengah dunia yang membutuhkan keselamatan, asal kita yakin.”