Perahu Migran Tenggelam, 100 Orang Tewas
Tripoli - Lebih dari 100 orang migran diduga tewas tenggelam setelah satu perahu tenggelam di Laut Mediterania, sekitar 50 km dari pantai Libia. Pada Minggu (15/1), juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), cabang Roma, Flavio di Giacomo menyatakan hanya empat orang yang dapat diselamatkan dari peristiwa itu.
Kantor berita Italia, Ansa melaporkan delapan mayat migran penumpang perahu nahas itu telah ditemukan. Namun kondisi cuaca yang buruk membuat upaya penyelamatan terhalang dan sulit dilakukan.
Perahu penuh migran itu tenggelam antara Libia dan Italia, sekitar 30 mil (50km) dari pantai Libia. Operasi pencarian melibatkan satu kapal angkatan laut di Prancis, dua kapal dagang, dan pesawat udara. Sejauh ini, tidak ada yang mengetahui persis status kewarganegaraan para migran yang tewas itu.
Penjaga pantai Italia, yang melakukan pencarian korban, menyatakan upaya penyelamatan hanya membuahkan temuan delapan mayat dan menyelamatkan empat orang saja. Puluhan orang diyakini hilang tenggelam dalam lautan yang gelap gulita.
Flavio di Giacomo menambahkan peristiwa ini menandakan insiden terburuk kapal dan perahu migran yang karam pada awal tahun 2017. Sementara pada tahun 2016, rekor kematian migran telah mencapai lebih dari 5.000 orang.
Kantor berita AFP menyebut penjaga pantai Italia melaporkan jumlah penumpang perahu mencapai 107 orang. Sementara Deutsche Welle melaporkan selama 24 jam sebelumnya saja, penjaga pantai dan kapal angkatan laut telah menyelamatkan 750 para migran dari perahu karet dan kapal kayu di Laut Mediterania.
IOM menyatakan sebanyak 13 orang mati dalam 10 hari pertama tahun 2017. Mereka berusaha menyeberangi Laut Mediterania, dan sebanyak 1.159 migran berhasil mencapai pantai.
Menurut data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), seperti dikutip oleh AFP, lebih dari 5.000 migran pengungsi tenggelam. Perahu mereka karam atau tenggelam saat mencoba menyeberangi Laut Mediterania dan Laut Aegean.
Pada tahun 2016, jumlah migran Mediterania, terutama dari Afrika Barat, juga mencapai rekor tinggi. Frontex, misi operasi penyelamatan Uni Eropa menyebut 181.000 orang telah diselamatkan.
Jumlah migran yang menuju daratan Eropa telah merosot tajam sejak puncak krisis migran pada akhir tahun 2015. Tetapi jalur laut Mediterania tetap menjadi perlintasan yang populer dan berbahaya.
Pada Jumat (13/1), penjaga pantai Italia telah menyelamatkan 550 orang migran yang sedang melakukan perjalanan di penjuru Mediterania. Lembaga sosial Dokter Tanpa Batas, yang juga terlibat dalam penyelamatan, menyatakan dalam satu kasus pernah ditemukan 123 orang berdesakan dalam satu perahu karet.[Sumber : beritasatu.com].