Persembahan Terbaik
“Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur” (Matius 2:11).
Renungan hari ini, kita akan belajar dari Orang Majus bagaimana mereka “Memberi Yang Terbaik”. Yang terbaik, itu merupakan aturan yang tertulis bagi umat Tuhan ketika memberikan persembahan kepada Raja dan yang terutama adalah kepada Tuhan. Peraturan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan sudah sejak umat Allah (bangsa Israel) keluar dari tanah Mesir.
Sementara itu, peraturan untuk mempersembahkan yang terbaik kepada raja, mulai ada sejak umat Israel meminta raja sebagai pemimpin mereka. Tentu saja, raja-raja dunia menghendaki persembahan atau upeti yang terbaik bagi mereka.
Lewat pemahaman tersebut, saat Yesus lahir maka sangat mungkin orang-orang Majus itu memahami perihal memberi yang terbaik itu sehingga persembahan yang mereka berikan kepada Yesus juga merupakan persembahan yang terbaik untuk ukuran saat itu.
Disamping itu, apa yang mereka persembahkan yaitu Emas, Kemenyan dan Mur merupakan barang-barang langka dan sangat mahal harganya.Emas. Emas sudah disebut sejak zaman penciptaan (Kej. 2:11). Dalam perkembangannya, emas menjadi salah satu benda yang disebut dalam harta kekayaan.
Maka jika orang memiliki emas, mereka meiliki kekayaan atau kata lain mereka orang kaya (Kej. 13:2). Emas, juga biasa dipakai sebagai persembahan bagi raja. Contohnya Ratu negeri Syeba memberikan seratus dua puluh talenta emas kepada Raja Salomo (1 Rj. 10:10).
Dalam kaitannya tentang persembahan orang-orang Majus, emas dianggap sebagai barang berharga, yang dapat digunakan seperti uang. Persembahan emas itu sendiri ditafsirkan menunjuk pada keilahian Yesus dan jabatanNya sebagai Raja.
Kemenyan. Kemenyan digunakan secara luas pada zaman purba dan dianggap berharga seperti emas. Kemenyan digunakan dalam upacara keagamaan dan dalam pembacaan mantra-mantra.
Dalam kaitannya dengan persembahan orang Majus, maka kemenyan yang dipersembahkan orang Majus itu ditafsirkan menunjuk pada jabatan Yesus sebagai Imam Besar yang mempersembahkan diri-Nya. Juga ditafsirkan menunjuk pada doa yang selalu dinaikkan oleh Yesus sebagai pendoa syafaat bagi kita.
Mur. Pada zaman dahulu, mur digunakan sebagai bahan parfum dan pedupaan. Sangat besar nilainya bahkan sering kali lebih mahal dari emas. Didalam kaitannya dengan persembahan orang-orang Majus, Mur dimaksudkan sebagai minyak urapan.
Hal ini ditafsirkan menunjuk pada kematian Yesus sebab Mur digunakan pada proses pembalseman. Mur juga ditafsirkan menunjuk pada penderitaan atau sengsara Yesus karna Mur itu rasanya sangat pahit.
Dari penjelasan di atas maka kita dapat memahami bahwa benar benda-benda di atas yang dipersembahkan oleh orang-orang majus adalah benda-benda terbaik yang layak untuk dipersembahkan kepada Yesus yang layak menerima segala yang terbaik dalam hidup kita.
Karna itu, lewat renungan hari ini, mari kita koreksi kehidupan kita masing-masing dan bertanya, sudahkah kita mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan ?. [Sumber : R.A.B-Pdt. Selnop Padang, S.St.Pi/Foto : Ilustrasi].
“Persembahkanlah HIDUP-mu pada Tuhan karena itulah salah satu persembahan terbaik yang bisa kita lakukan saat ini”