Ingat Natal I, Jangan Lupa Natal II
“Inilah Wahyu Yesus Kristus,...berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan mereka yang menuruti apa yang terulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” (Wahyu 1:1–3).Entah sudah berapa kali kita merayakan natal serta mendengar khotbah seputar Natal hingga hari ini.
Setiap merayakan Natal kita pasti selalu diingatkan pada peristiwa kelahiran Yesus ribuan tahun silam. Namun saya tidak tahu seberapa besar ingatan kita tersita untuk peristiwa natal pertama tersebut. Soalnya setiap perayaan natal kita lebih sibuk dengan berbagai aksesoris, pakaian baru, makanan yang lebih dari biasanya.
Padahal peristiwa natal pertama hadir dalam suasana yang sangat sederhana. Menumpang di kandang, terbungkus lampin dan terbaring dalam malaf (palungan) ditemani binatang-binatang. Pertama-tama didatangi oleh orang-orang yang berpakaian kusam dan bau, baru kemudian para ilmuwan dan orang-orang kaya. Namun sering sekali kita membungkus sikap glamor dengan kata-kata “hati kita yang harus sederhana”.
Jika kita hanya mengingat peristiwa ribuan tahun lalu, hari ini saya mau ajak kita semua mengingat juga pada peristiwa kehadiran Kristus yang kedua kali (dalam renungan ini saya sebut sebagai Natal Kedua). Jika kita membaca ayat-ayat di atas, maka kita diingatkan bahwa waktunya sudah dekat. Artinya Natal kedua sudah sangat dekat. Wahyu ditulis pada kisaran tahun 90-96 Masehi.
Pada saat itu sudah dikatakan waktunya sudah dekat. Kemudian dalam pasal 22:7 kembali disebutkan “Aku datang segera.” Jika sekitar 1925 tahun lalu sudah dikatakan “waktunya sudah dekat”, apalagi kita yang hidup di tahun 2015 ini.
Oleh sebab itu kita hafus semakin serius pada Tuhan dan bukan hanya terdaftar sebagai warga gereja saja. Bukan pula hanya sekedar rajin ibadah, terlibat dalam berbagai jenis pelayanan tetapi juga semakin menyesuaikan diri pada Firman. Perbanyak waktu untuk mengoreksi diri.
Dalam ayat 1 dari bacaan kita hari ini dikatakan bahwa Tuhan sedang menyingkapkan, menyatakan semua peristiwa yang akan terjadi. Dan melalui kitab Wahyu ini kita akan mengetahui peristiwa yang sangat mengerikan akan segera terjadi. Namun orang yang membacakan, mendengarkan dan melakukan semua isi Alkitab akan berbahagia (ay. 3).
Kebahagiaan itu terjadi karena dengan membaca Alkitab kita akan mendapat pengetahuan yang baik, benar dan menyeluruh tentang segala rencana Tuhan sehingga kita tidak dapat disesatkan dengan berbagai ajaran yang kelihatan dan kedengarannya benar namun sesungguhnya sesat.
Oleh sebab itu dalam perayaan-perayaan kita jangan melupakan bahwa Tuhan Yesus akan segera datang. Kita merayakan, mengingat natal pertama, tetapi jangan lupa natal kedua yang segera akan tiba. Marilah kita mempersiapkan diri menyambut-Nya. Dia datang buka lagi sebagai anak kecil yang tak berdaya tetapi sebagai Raja. Sambutlah Dia.[Sumber : R.A.B-Pdm. Yudika Ziliwu, M.Th/Foto : Ilustrasi].