Berita Bethel
Penulis: Pram (29/10/2016)
Mengembangkan Karakter yang Baik


“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus” (Kolose 1:28). Salah satu tolok ukur dari pertumbuhan rohani yang sehat adalah memiliki karakter yang sehat pula, di mana dalam hal ini keserupaan dengan Kristus adalah tujuan utama dari seluruh pengajaran Kristen.



Nafas utama dari pelayanan dan pengajaran kepada pengikut Kristus adalah untuk mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat per tumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef. 4:13). Mengembangkan Karakter Kristus adalah tugas terpenting dalam kehidupan setiap kita karena hanya hal tersebut yang akan kita bawa masuk ke dalam kekekalan.



Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa segala pengajaran yang kita terima harus bermanfaat sebagai sarana untuk mengubahkan hidup kita menjadi seperti Kristus, bukan malah menjadikan kita sombong karena banyaknya pengetahuan atau menjadikan diri kita merasa sudah benar dan sempurna.



Karakter tidak terbentuk dengan instan oleh karena banyaknya pengetahuan, karakter tidak dapat dibentuk hanya di dalam kelas-kelas pengajaran saja, ia terbentuk dan terbangun oleh segala kondisi kehidupan yang kita hadapi, baik yang baik maupun yang buruk.



Belajar Firman Tuhan merupakan sarana terbaik untuk mengenal kualitas karakter kita dan mengajarkan kita bagaimana mengembangkannya, namun kita harus memahami benar-benar bahwa Tuhan mengunakan segala sesuatu yang kita alami untuk mengembangkan karakter dan menumbuhkan rohani kita yakni apakah kita sanggup meresponi dengan benar ketika Tuhan menempatkan kita di situasi-situasi yang menantang karakter kita.



Tuhan membangun karakter dan segala kebiasaan di dalam hidup kita dengan mengizinkan kita mengalami masa-masa ketika kita merasa dicobai untuk melakukan sesuatu yang ber tentangan dengan kualitas karakter Kristus, di mana perkembangan karakter selalu melibatkan kebijaksanaan kita menentukan pilihan.



Kemampuan kita menentukan pilihan yang benar terbangun dari pengalaman yang memerlukan waktu yang tidak singkat, tetapi apabila kita berhasil menentukan pilihan yang tepat maka karakter kita semakin serupa dengan Kristus.



Kapanpun kita menghadapi kondisi seperti konflik, kekecewaan, kesukaran, pencobaan dan godaan, kekeringan rohani dan sebagainya dengan mengikuti arahan Firman Tuhan dibandingkan menuruti keinginan hati kita sendiri, artinya kita sedang membangun dan mengembangkan karakter kita semakin menjadi baik. [Sumber : R.A.B-Juan Stevanus Hadipranoto, M.Th./Foto : Ilustrasi].



“Karakter yang baik dibangun dari respon yang benar terhadap kondisi kehidupan”