Berita Bethel
Penulis: Pram (22/10/2016)
Perubahan Pola Pikir Hasilkan Transformasi


Menurut pandangan Indra Susanto, penulis buku “Strategy-led Transformation”, Transformasi ialah proses perubahan terencana (sadar) yang dikelola untuk meningkatkan efektifitas, dampak dan kecepatan dalam pencapaian tujuan.



Ia kemudian mengutip pandangan George Bernard Shaw " Kemajuan hampir mustahil bisa diraih tanpa perubahan dan orang yang tidak mampu merubah pola pikir tidak akan mampu merubah apapun".



Selanjutnya, transformasi sebagai sebuah proses yang membutuhkan waktu dan usaha namun akan memberikan hasil, dampak yang positif [baik]. Selain itu transformasi bermakna juga sebagai proses perubahan terencana (sadar) yang dikelola untuk meningkatkan efektifitas, dampak dan kecepatan dalam pencapaian tujuan.



Transformasi Untuk Kesuksesan Sejati bermakna kehidupan yang berkemenangan di dunia dan kehidupan kekal di Surga. Transformasi semestinya berada di semua strata kehidupan manusia masing-masing tingkat pribadi, kelompok dan korporasi [perusahaan].



Tetapi, pemahaman berbagai pihak soal transformasi ini belum ada keseragaman. Hasilnya, terbentuk perspektif beraneka-ragam. Ibarat analogi gajah yang bagian-bagian tubuhnya di pegang atau diraba oleh para orang tuna netra.



Pencapaian implementasi [penerapan] akan menemui kendala jika tidak ada keseragaman.Transformasi akan menjadi lebih mudah jika diimplementasikan sesuai dengan Hukum Newton. Hukum ini bermakna satu massa diam [konstan], jika tidak ada gaya di massa tersebut.



Suatu perubahan bisa terjadi namun membutuhkan usaha percepatan yang berbanding terbalik dengan massa kelembaman. Artinya, bila mau mempercepat [perubahan] maka perbesar usaha dan kurangi hambatan.



Terdapat tiga "musuh" [hambatan] ketika seseorang akan melakukan perubahan yaitu diri sendiri, dunia, roh-roh jahat.Seorang anak Tuhan [percaya] , jangan cengeng. Ketika seorang percaya berdoa, jangan dia perintahkan Tuhan untuk lakukan kewajiban orang tersebut.



Doa merupakan sarana antara lain untuk memberikan ketenangan, energi, kekuatan [kehidupan oarang percaya]. Dalam konteks pelayanan mimbar [kotbah], ia mengingatkan agar seorang hamba Tuhan jangan sampai menyampaikan kotbah yang parsial atau sepotong-sepotong serta keliru [tidak Alkitabiah].



Soal kesuksesan, Indra yang pernah selama dua tahun mengimplementasikan program transformasi perusahaan konsultan McKinsey & Company ini menegaskan bahwa hal itu musti ada keseimbangan masing-masing tubuh, jiwa dan roh. Sebab, ada kehidupan kekal setelah kematian. Kehidupan dunia ini bersifat sementara dan fana.



Namun, ia mengingatkan kesuksesan di dunia jangan selalu dikaitkan dengan besarnya nilai harta, uang yang dimiliki seseorang. "Laksanakan keselamatan dari Tuhan Yesus dengan penuh tanggung-jawab," katanya.



Guna memperjelas pemaparannya, Indra mantan konsultan yang pernah bekerja enam tahun di Booz Allen Hamilton, perusahaan konsultan manajemen ini, menjelaskan metode yang disebut dengan DRA Transformation Model. Hukum Newton tentang gerak memberikan kontribusi bagi model itu.



“DRA Transformation Model” menjelaskan dan menegaskan empat faktor utama (4P) yang harus diperhatikan, dikelola dalam melakukan transformasi agar berhasil, yaitu:



P1: PUSH (PAIN, ABHORRENCE) : Memahami kerugian, kelemahan, bahaya, risiko dari kondisi saat ini (current state) bila tidak melakukan perubahan (transformasi).



P2: PULL (PLEASURE, ADVANTAGE) : Memahami keuntungan, kekuatan, kelebihan, manfaat, kemajuan yang didapatkan setelah berhasil melakukan perubahan(transformasi) (desired state).



P3: PRIORITIZE (PROGRAM, ACTION) : Melakukan kegiatan/usaha/program yang diperlukan dengan prioritas yang tepat untuk melakukan perubahan (transformasi) secara disiplin dan bertanggung jawab.



P4: PERVADE (PLEDGE/PRAY, ASSURANCE) : Mengelola resistensi, kendala dan hambatan untuk memastikan tercapainya tujuan perubahan (transformasi) yang diharapkan termasuk berdoa (pray).



Langkah selanjutnya, menurutnya seseorang bisa melakukan aplikasi (penerapan) yaitu : 1.Mengambil keputusan tepat dan tanggung jawab pribadi secara penuh dalam transformasi meraih kesuksesan sejati (mencari dan menerapkan kebenaran yang sesungguhnya).



2.Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi (harus diatasi) saat ini (P1). 3. Memahami manfaat (dampak positif) yang didapatkan setelah melakukan perubahan/transformasi (P2).



4.Menentukan kegiatan/program prioritas apa yang harus dilakukan untuk melakukan perubahan/transformasi secara efektif (P3). 5.Menentukan hal-hal apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hambatan/kendala (resistensi) dan memastikan keberhasilan perubahan/transformasi (P4).



Alumnus S1 Teknik Sipil ITB dan S2 MM [[Magister Management] dari Prasetiya Mulya ini juga menggelar jumpa pers dengan wartawan dari media cetak, elektronik [radio dan online] yaitu Radio RPK FM, Majalah Gaharu, onlinekristen.com, jawaban.com [CBN].