Badai Matthew Tewaskan Sedikitnya 339 Orang di Haiti
Badai terbesar di Karibia dalam satu dekade, Topan Matthew, yang menghantam pada Selasa lalu setidaknya telah menewaskan 339 orang di Haiti.Seperti diberitakan Reuters, ratusan korban itu ditemukan oleh tim tanggap bencana dari pemerintah, PBB, dan badan-badan bantuan internasional.
Kebanyakan korban terbunuh akibat tertimpa pohon tumbang, reruntuhan bangunan, atau meluapnya sungai saat topan Matthew menghantam dengan kecepatan sekitar 230 kilometer per jam.
Sebagian besar korban berada di kota-kota dan desa nelayan bagian barat semenanjung Tiburon, salah satu daerah yang paling indah di Haiti. "Beberapa korban tewas di kota Les Anglais, saya tidak pernah melihat bencana seperti ini," kata perwakilan pemerintah pusat wilayah tersebut, Louis Paul Raphael.
Les Anglais merupakan wilayah pertama yang dihantam Topan Matthew. Sejak saat itu, komunikasi di Les Anglais terputus.Tepat sebelum topan menghantam, walikota Les Anglais Jean-Raymond Pierre-Louis melaporkan kepada Reuters bahwa orang-orang mulai panik dan melarikan diri dari rumah mereka ke kota.
Topan Matthew bergerak ke arah Amerika Serikat yang langsung memicu perintah evakuasi ribuan warga di Florida dan wilayah pesisir tenggara lainnya.AFP memberitakan, topan ini telah menyebabkan pemilu presiden di Haiti tertunda hingga Minggu mendatang.
Di Bahama, Matthew menyebabkan penutupan bandara dan pengalihan jalur pelayaran dari tempat-tempat tujuan wisata.Menurut laporan PBB, setengah dari 11 juta populasi Haiti terdampak topan Matthew, langsung atau tidak langsung. Di Karibia, lebih dari 600 ribu orang tinggal di penampungan darurat.
Topan semakin membuat ribuan warga Haiti korban gempa tahun 2010 yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsi kian menderita. Menurut Sekjen PBB Ban Ki-moon, sedikitnya 350 ribu orang di Haiti butuh bantuan segera.Di Kuba, 1,3 juta orang dievakuasi akibat topan Matthew. Banjir dan gelombang tinggi hingga lima meter tercatat di bagian timur negara itu.[Sumber : cnnindonesia.com]