Berita Bethel
Penulis: Pram (16/09/2016)
Dewan Gereja Kuba Kecam AS Soal Penyelidikan Bantuan Kemanusiaan


Dewan Gereja-Gereja Kuba mengecam Pemerintah AS pada Rabu (7/9) yang akan menghapuskan status bebas pajak untuk Pendeta untuk Perdamaian, sebuah kelompok yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Kuba selama beberapa dekade. Tindakan ini dianggap bertentangan dengan sanksi Washington untuk Kuba.



Bulan lalu, Internal Revenue Service (IRS), sebuah Institusi Pajak memberitahu pusat organisasi yaitu Yayasan Lintas Agama untuk Organisasi Masyarakat, bahwa statusnya berada dalam bahaya karena belum pernah meminta izin dari Departemen Keuangan AS untuk mengirim bantuan (kemanusian) ke Kuba. IRS mengatakan telah menyelidiki kelompok ini sejak 2009.



Sejak tahun 1992, sebelum pencairan hubungan (diplomatik) dengan Kuba, ketika AS dibawah Pemerintahan Barack Obama, Pastor Perdamaian telah menjalankan sebuah mobil keliling di wilayah AS untuk mengumpulkan sumbangan, kemudian menyeberangi perbatasan Kanada atau Meksiko dan mengirmkan bus bus sekolah, komputer, obat-obatan dan barang-barang lain ke wilayah Karibia ini.



Organisasi kemanusian ini menolak minta ijin kepada Pemerintah AS untuk mengirimkan bantuan atau lawatan perjalanan ke Kuba sebagai protes atas embargo AS terhadap Kuba.



"Saya tidak mengerti bagaimana pada saat ini, ketika kebijakan pemerintahan Obama adalah untuk mencari pemahaman, bahwa di sisi lain mereka mengambil jenis tindakan terhadap lembaga yang telah menciptakan pemahaman antara masyarakat kita," ujar Joel Ortega Dopico, Presiden Dewan Gereja-Gereja Kuba saat menggelar konferensi pers di Havana, ibu kota Kuba.



Kuba dan Amerika Serikat mulai normalisasi hubungan pada Desember 2014 setelah 18 bulan pembicaraan rahasia dan telah memulihkan hubungan diplomatik penuh.



Terjadi perdebatan sengit antara kelompok Pendeta Perdamaian dengan petugas perbatasan AS terkait dengan penahanan sementara dan penyitaan bantuan selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah sampai kepada penuntutan atau tindakan hukum lainnya yang diambil terhadap kelompok atau anggota Pendeta Perdamaian ini.



Keterangan Foto : Yaniska Lugo dari Martin Luther King Center, Manolo de los Santos, Dewan Pengurus Pendeta Untuk Perdamaian dan Nacyra Gomez, Gereja Presbiterian Kuba, hadir saat jumpa pers di Havana, Kuba (Rabu, 7/9). [Sumber : reuters.com].