Berita Bethel
Penulis: Pram (16/08/2016)
Dipanggil Untuk Merdeka


Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih (Galatia 5:13).



Kemerdekaan orang Kristen bukanlah hasil usaha manusia, melainkan anugerah dan pemberian Tuhan. Allah yang memanggil kita untuk dimerdekakan. Dimerdekaan dari apa? Tentu bukan merdeka dari penjajahan seperti yang dialami oleh bangsa kita. Jika Indonesia 3,5 abad dijajajah oleh Belanda , diperbudak dan juga dijadikan orang-orang kerja paksa.



Bangsa kita berusaha untuk melawan penjajahan dengan mengusir penjajah, oleh karena usaha sendiri dan keuletan yang hebat akhirnya bangsa kita merdeka, dan kemerdekaan itu diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.



Berbeda dengan kemerdekaan di atas, dalam kehidupan orang-orang percaya, kemerdekaan orang Kristen adalah secara rohani. Kita dimerdekekan oleh Kristus dari perbudakan dosa atau dari perhambaan dosa. Alkitab menjelaskan bahwa Allah memanggil kita untuk merdeka. Dalam terjemahan bahasa Inggris disebutkan: “For you have been called to live in freedoom-not freedom to satisfy your sinful nature, but freedom to serve one another in love “ (NLT).



Jelas sekali melalui ayat ini bahwa kita dimerdekaan Tuhan Yesus, kita dimerdekakakn bukan karena kita melakukan sesuatu, melainkan karena anugerah dan pemberian Tuhan. Ini berarti bahwa kehidupan kita menjadi kehidupan yang bebas dari pengaruh-pengaruh dosa dan juga kedagingan.



Karya Allah untuk memerdekakan kita dikerjakannya ketia Ia menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan atas dosa-dosa kita. Di kayu salib tatkala Ia menyerahkan diriNya, semua dosa dan pelanggaran kita telah diselesaikannya. Seharusnya kita anak-anak Tuhan harus mengerti hal ini dengan baik, bahwasanya, kita bukan lagi orang-orang yang tidak merdeka, kita sudah bebas tidak ada ikatan-ikatan lagi, bahkan kita sudah merdeka.



Itulah sebabnya rasul Paulus menegaskan perkataan ini, “Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”.



Allah telah membebaskan kita dari dosa dan kedagingan (Galatia 5:19-21), dengan demikian kita tidak lagi hidup dibawah bayang-bayang gelap rupa-rupa kedagingan. Sebaliknya ketika kita sudah merdeka maka hidup kita menghasilkan hal-hal yang spesial dalam diri kita.



Salah satu diantaranya adalah kita menghasilkan buah-buah Roh, seperti dijelaskan dalam Galatia 5:22-23, yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.



Hidup yang merdeka ditandai dengan lepas dari perhambaan dosa, dan menghasilkan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Ini berarti semakin lama kita menikmati kemerdekaan dari Tuhan, semakin banyak hal yang positif dan benar kita hasilkan dari hidup ini.



Apa ciri kita dimerdekakan oleh Kristus?. Alkitab dalam Galatia 5:24 menyebutkan bahwa kita telah menyalibkan daging dengan segala hawanafsunya. Maksudnya bahwa tidak ada lagi kedagingan yang bekerja diantara kehidupan kita. Ini berarti “ dosa dan segala jenis manifestasinya” tidak lagi menggerakkan atau memotori kehidupan kita. Kita mungkin masih bisa jatuh dalam dosa, tetapi bukan hidup dalam dosa.



ua hal ini memiliki perbedaan yang signifikan. Jatuh dalam dosa menunjukkan keadaan “insidentil” dimana seseorang melakukan dosa, sedangkan hidup dalam dosa memiliki pengertian bahwa dosa menggerakkan kita, dalam semua lini kehidupan kita dimotori oleh dosa. Kita tentu sudah bebas dari dosa itu.



Hal yang kedua, hidup kita dipimpin dan dituntun oleh Roh Kudus. Dalam Galatia 5:16-18, jelas bahwa kehidupan yang bebas atau merdeka dari kedagingan adalah dituntun oleh Roh Kudus. Merelakan diri kita dipimpin oleh RohKudus pertanda bahwa kita sudah lepas dari pengaruh-pengaruh dosa.



Itu membuat kita menjadi pelaku kebenaran dan kehendak Tuhan. Ketika kehidupan dipimpin dan digerakkan oleh Roh Kudus, maka segala sesuatu dalam hidup ini berjalan dalam terang “kemerdekaan yang dari Kristus”. Karena itu jangan lagi diperbudak oleh dosa dan kedagingan. [Sumber : better life ministries/sttbi eksekutif jakarta-Pdt.Purim Marbun, M.Th/Foto : Istimewa].