Berita Bethel
Penulis: Pram (15/08/2016)
Perubahan Hidup


Hidup manusia selalu berputar, dari kehidupan yang mapan menjadi tidak mapan, dari kehidupan nyaman menjadi tidak nyaman. Tetapi yang lebih esensial adalah kehidupan yang tadinya merupakan hal yang biasa menjadi tidak biasa lagi.



Peraturan, ketentuan, kebiasaan lama sudah tidak lagi bisa digunakan karena sudah tidak lagi bermanfaat. Dalam setiap roda kehidupan manusia, terjadinya perubahan adalah hal yang biasa. Rasul Paulus menjelaskan dalam bacaan ini bahwa cara berpikir manusia pun harus berubah terutama tentang keselamatan oleh Kasih Karunia Kristus Yesus.



Manusia pada umumnya sulit menerima perubahan dalam hidupnya terutama perubahan yang drastis, seperti tadinya ada menjadi tidak ada. Perikop Firman Tuhan ini berbicara tentang iman Kristus sebagai jalan keselamatan, namun sulit diterima oleh jemaat di Galatia. Mereka tidak mampu menerima pemahaman itu karena harus merubah paradigma berpikir tentang apa dan atau siapa yang memberi keselamatan.



Kasih Karunia Tuhan Yesus dan hubungan kita dengan Tuhanlah yang memampukan kita bisa merubah cara berpikir dan pola hidup kekristenan kita. Apa yang baik dan apa yang berguna, baru dapat dimengerti disaat kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus melalui doa-doa dan Firman Tuhan.



Bagaimana kita mampu menerima suatu perubahan dalam hidup kita ?. Maka kita harus mengerti bahwa :



1. Perubahan hidup adalah suatu keharusan (Mat.9:17). Suatu keharusan artinya adalah, jika kita tidak berubah maka hidup kita tidak akan berkembang dan maksimal. Untuk menerima berkat yang baru, engkau harus memiliki paradigma yang baru.



2. Perubahan hidup menuntut suatu tekad untuk meninggalkan hidup yang lama (Ef.1:4). Perubahan hanya akan terjadi ketika kita melangkah keluar dari zona nyaman. Tuhan telah memilih dan menetapkan hal terbaik bahkan lebih dari yang anda pikirkan, tetapi jika anda tidak pernah melangkah untuk meraihnya, anda tidak pernah dapatkan hal itu.



3. Perubahan hidup dapat terjadi jika kita jadikan Yesus Kristus penguasa dalam hidup kita (Rom.6:16). Perubahan hidup yang sesungguhnya bukanlah bersifat sementara, tetapi terus menerus.



Perubahan yang terus menerus hanya akan terjadi jika hidupmu dikuasai dan dipimpin oleh Kristus. Ketika engkau menjadikan Yesus sebagai penguasa, artinya engkau sedang menundukkan hatimu kepada Tuhan dan membiarkan kehendak Tuhan yang memimpin hidupmu.



Mari kita contoh Paulus yang telah mengalami perubahan hidup karena pimpinan Roh kudus. Banyak perkara besar yang Paulus lakukan dan banyak jiwa-jiwa sudah diselamatkan karena Paulus mengijinkan perubahan terjadi dalam hidupnya. Bagaimana dengan anda ?. [Pdm. Shirley Lasut, D.Th-R.A.B/Foto : Istimewa]