Berita Bethel
Penulis: Pram (01/08/2016)
Yuriko Koike, Wanita Pertama Gubernur Tokyo


Yuriko Koike terpilih sebagai Gubernur Tokyo menggantikan Yoichi Masuzoe yang tersangkut kasus penyalahgunaan dana pajak. Terpilihnya Koike dalam pemilu awal pekan ini juga menjadikan tokoh pemerhati lingkungan ini sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai gubernur untuk ibu kota Jepang itu.



Koike, 64, mendapatkan dukungan lebih dari satu juta suara pada Minggu (31/7), unggul dari rival terbesarnya, Hiroya Masuda, yang didukung oleh Partai Demokrat Liberal pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe.



Menjabat sebagai gubernur Tokyo akan menandai posisi terbesar dalam perjalanan karier Koike di bidang pemerintahan. Koike sebelumnya sudah mencuri perhatian dengan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai menteri pertahanan di Jepang.



Koike juga menjadi satu di antara tiga wanita lain yang menjabat sebagai gubernur di 47 prefektur di Jepang. Koike juga pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan periode 2003-2005.



Dalam kampanyenya, Koike kerap mengaku mengidolakan karakter pemimpin wanita Joan of Arc, dan berjanji akan mengatasi kurangnya fasilitas perawatan anak dan mendorong kebijakan politik yang ramah perempuan, "sehingga baik perempuan dan laki-laki dapat bersinar di Tokyo," dikutip dari CNN, Minggu (31/7).



Sektor politik dan bisnis dalam masyarakat Jepang masih sangat didominasi oleh kaum pria. Forum Ekonomi Dunia menempatkan Jepang di peringkat 101 dari 145 negara yang memerhatikan kesetaraan gender. Selain itu, perempuan hanya menempati 9,5 persen dari jumlah seluruh anggota DPR Jepang, menurut data Inter-Parliamentary Union.



Lulusan Universitas Kairo, Koike fasih bahasa Inggris dan Arab, dan bekerja sebagai penerjemah dan pembaca berita sebelum memasuki dunia politik.Dikenal dengan pribadi yang vokal menyuarakan pendapat dan memegang teguh pendirian, Koike kerap kali menjadi komentator terkait urusan Jepang dan isu internasional.



Dalam beberapa bulan terakhir, Koike juga memuji presiden Taiwan Tsai Ying-wen dan memperingatkan bahwa Donald Trump "berpotensi melakukan kerusakan abadi" terhadap hubungan AS-Jepang.



Koike diusung sebagai gubernur Tokyo oleh Japan Society for History Textbook Reform, yang kerap mempromosikan pandangan sejarah Jepang dengan mengecilkan atau menghapus sejumlah kasus kejahatan perang dan penggunaan budak seks oleh tentara Jepang dalam Perang Dunia II.



Koike pernah menulis soal perlunya Jepang "bertanggung jawab untuk masa depan, dan tidak terobsesi soal masa lalu."Koike juga seorang kritikus Korea Utara, yang pernah menuduh warga Korut di Jepang mengirimkan uang untuk mendukung rezim Kim Jong Un.



Ketika menjabat sebagai menteri lingkungan pada 2005, Koike merintis program yang kemudian diadopsi secara luas untuk mendorong para pekerja pria tidak menggunakan setelan jas di musim panas, dan menyarankan pendingin ruangan dinyalakan dengan suhu yang lebih tinggi di ruangan-ruangan kantor.



Koike juga mempromosikan pengenalan pajak karbon dan penggunaan forshiki, atau kain pembungkus Jepang, untuk menggantikan kantong plastik saat berbelanja.Menjabat sebagai Gubernur Tokyo, Koike akan langsung dihadapkan dengan sejumlah pekerjaan rumah, termasuk soal penyelenggaraan olimpiade Tokyo 2020.



Penyelenggaran olahraga terbesar ini menjadi sorotan karena terus diguncang skandal. Sebelum Masuzoe, pendahulunya Naoki Inose juga tersangkut masalah pada 2013, tak lama setelah Tokyo resmi menyandang tuan rumah olimpiade.

Salah satu tugas pertama Koike adalah melakukan perjalanan ke Rio di Janiero di akhir Olimpiade 2016 pada bulan Agustus untuk menerima bendera Olimpiade sebagai tuan rumah berikutnya.



Status perempuan di lapisan teratas dari masyarakat Jepang masih memicu pertanyaan dalam beberapa tahun terakhir. Hukum saat ini tidak memungkinkan seorang wanita untuk mewariskan tahta Kekaisaran Jepang.



Sedangkan, Putri Aiko seharusnya berada di urutan kedua dalam barisan pewaris tahta Kaisar Jepang setelah ayahnya, Putra Mahkota Naruhito.Kecuali hukum Jepang berubah, jika Naruhito tewas maka tahta akan diwariskan ke paman Aiko, Pangeran Fumihito. [Sumber : www.cnnindonesia.com].