Berita Bethel
Penulis: Pram (23/12/2016)
Kedatangan Tuhan


“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya” (Wahyu 22:12). Yohanes melalui suratnya, kembali mengingatkan kita akan kedatangan Tuhan. Tuhan Yesus pasti datang untuk kedua kalinya, dan Dia juga memberi Roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya kepada hamba-hamba-Nya tentang apa yang harus terjadi (Why. 16:6).



Kedatangan Tuhan tidak ada satu orangpun yang tahu kapan pastinya (Why. 16:15), tetapi Tuhan menyingkapkan tanda-tanda kedatangan Tuhan melalui hamba-hamba-Nya dan tanda-tanda alam (Mat. 24:15-36).Setidaknya ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dari renungan ini:



1. Tuhan janji akan datang. Kepastian ini seharusnya membuat kita semakin waspada dan berjaga-jaga, supaya ketika dia datang nanti kita tidak ditolaknya (Mat. 7:22-23). Dalam Wahyu 19:7, kedatangan Tuhan digambarkan seperti hari perkawinan. kedatangan-Nya seperti mempelai laki-laki yang menjemput mempelai perempuan idamannya.



Mempelai perempuan telah siap sedia, menantikan dengan penuh gairah dan kerinduan. kedatangan-Nya menjadi alasan untuk menggelar suatu perayaan yang penuh sukacita, sorak- sorai dan kemenangan. Dunia telah dijatuhi hukuman, tetapi orang-orang kudus memerintah bersama-Nya (Why. 19:1-10).



Ironisnya masih banyak orang Kristen yang berpikir seperti ini: “aku ingin Tuhan segera datang… setelah aku kawin, setelah aku sukses dalam karir dan kaya raya, setelah aku beranak cucu atau setelah pelayananku mendunia.” Kedatangan Yesus seolah-olah menjadi gangguan aktivitas kita daripada sebuah kerinduan.



2. Kedatangan Tuhan akan membawa pemisahan. Mereka yang berbuat jahat akan tetap jahat, yang cemar akan terus cemar; tetapi barangsiapa benar akan terus berbuat benar, barangsiapa kudus akan terus hidup kudus (Why.16:11). Di sini kita akan melihat bahwa orang yang tidak kenal Tuhan akan jauh berbeda dengan mereka yang hidup dalam Tuhan.



Waktunya akan tiba ketika orang tidak akan lagi takut Tuhan, dan tidak lagi mengenal Tuhan. Mereka memuja uang, teknologi dan dirinya sendiri. Manusia akan berjalan sesuai egonya dan bukan hikmat Tuhan.



3. Kedatangan Tuhan akan membawa pembalasan seturut perbuatan tiap-tiap orang. Tuhan masih menyediakan waktu untuk bertobat sebelum kedatangan-Nya. Maka berbahagialah mereka yang bertobat, karena akan memperoleh hak atas pohon kehidupan (Why. 22:14).



Tetapi mereka yang tidak menghargai anugerah Tuhan, yaitu mereka yang bebal dengan tetap berbuat dosa dan tinggal dalam kegelapan, akan tinggal di luar kerajaan Allah. Oleh karena itu sekarang adalah waktunya kita memilih dengan bijak, bagaimana respon kita dalam menyambut kedatangan Tuhan.



Paulus dalam surat Efesus5:15-21 berkata bahwa: “Perhatikan dengan seksama, bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakan waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan … dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.”



Karena itu, marilah persiapkan diri kita untuk menyambut mempelai kita datang dengan penuh kerinduan, jadilah seperti 5 gadis bijak yang menyambut mempelai dengan penuh persiapan sehingga akhirnya mendapat bagian dalam pesta perjamuan anak domba.[Sumber : R.A.B-Pdm. Hiruniko Ruben/Foto : Ilustrasi].



“Lebih baik waspada dan mempersiapkan hidup untuk kedatangan-Nya, dari pada bertanya kapan Tuhan Datang”