Berita Bethel
Penulis: Pram (25/11/2016)
Jepang dan Nikaragua Diguncang Gempa


Gempa 5,6 SR Kembali Guncang Jepang, Tidak Berisiko Tsunami. Badan Peneliti Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa bumi 5,6 skala Richter kembali mengguncang bagian timur laut Jepang pada Kamis (24/11) pagi, dua hari setelah gempa besar berkekuatan 7,3 SR mengguncang bagian utara Jepang.



Diberitakan AFP, gempa terjadi sekitar pukul 06.23 waktu setempat. Otoritas Jepang menyatakan bahwa pusat gempa berada di 210 kilometer timur laut dari Kota Tokyo, tapi tidak ada resiko gelombang seismik dan laporan kerusakan akibat bencana alam ini.



Mengutip NHK, berdasarkan pemberitahuan Perusahaan Tokyo Electronic Power Co atau Tepco, gempa yang terjadi di luar perfektur Fukushima ini tidak mempengaruhi fasilitas nuklir di sana.Laporan Tepco ini merupakan salah satu yang paling dinanti oleh warga. Pasalnya, pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi milik Tepco menyebabkan bencana besar ketika dihantam tsunami pada 2011 lalu.



Guncangan ini sendiri terjadi hanya berselang dua hari setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 SR mengguncang bagian utara Jepang dan menimbulkan tsunami kecil di beberapa titik di wilayah pesisir Fukushima.Gempa bumi memang biasa mengguncang Jepang sebagai salah satu daerah dengan aktivitas seismik paling besar di dunia. Jepang mengalami 20 persen dari keseluruhan gempa bumi berkekuatan di atas 6 skala Richter yang pernah menghantam di seluruh penjuru Bumi.



Gempa paling parah yang pernah mengantam Jepang terjadi pada 11 Maret 2011, yaitu mencapai 9 skala Richter. Tsunami yang dipicu oleh gempa tersebut menyebabkan krisis nuklir terbesar di dunia setelah Chernobyl.



Pasca Gempa 7 SR, Nikaragua, Amerika Latin/Selatan Cabut Peringatan Tsunami.Gempa berkekuatan 7 skala Richter mengguncang Nikaragua pada Kamis (24/11), hanya berselang beberapa jam setelah badai kencang menerjang wilayah pesisir timur negara tersebut.



Pemerintah Nikaragua pun merilis peringatan tsunami. Tak lama kemudian, peringatan itu langsung dicabut karena guncangan yang terjadi di sekitar 120 kilometer dari pesisir El Salvador itu tidak menimbulkan gelombang membahayakan.



Namun, pemerintah tetap mengimbau warga yang tinggal di jarak 1 kilometer dari pesisir El Salvador untuk segera dievakuasi.Diberitakan AFP, getaran gempa bumi ini juga terasa hingga ibu kota Nikaragua, Managua, bahkan sampai ke Costa Rica, Honduras, dan Guatemala.



Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, langsung mendeklarasikan situasi gawat darurat. Nikaragua sendiri belakangan ini sudah dalam siaga tinggi akibat beberapa gelombang Badai Otto yang menerjang pesisir Karibia.



Satu jam sebelum gempa ini mengguncang saja, Badai Otto dengan kecepatan 177 kilometer per jam menerjang pesisir Karibia di Nikaragua. [Sumber naskah : cnnindonesia.com/Foto : Ilustrasi].