Berita Bethel
Penulis: Pram (27/07/2016)
Mengelola Hati


Mengelola hati adalah tugas yang tidak boleh dianggap sepele dalam hidup kita. Hal ini didasarkan pada fakta yang unik tentang hati; yakni sulitnya memprediksi bagaimana hati itu ditebak. Hati memiliki kecenderungan-kecenderungan seperti dijelaskan di ayat renungan hari ini.



Hati bisa menimbulkan orang memiliki pikiran jahat, tetapi di sisi lain hati juga mampu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang baik. Pada dua posisi inilah penting bagi kita untuk mengelola hati.



Hati berhubungan dengan cara kerja pikiran manusia; dalam ayat di atas disebutkan dari hati timbul segala pikiran jahat, percabulan, dan lain-lain. Kalimat ini menggambarkan bahwa hati menggerakkan bagian-bagian manusia yang terlihat dan tak terlihat untuk mengerjakan sesuatu.



Hati mendorong manusia memikirkan, apakah pikiran yang baik atau pikiran yang buruk, semua didorong oleh hati. Lebih lanjut kalau kita perhatikan hati jugalah yang mendorong semua tindakan dan perilaku manusia. Maka tidak ada satu perilaku manusia yang lepas dari dorongan hati nurani.



Karena itu diperlukan cara bagaimana mengelola hati sehingga dapat menghasilkan hidup yang lebih baik dan menyenangkan.Untuk dapat mengelola hati beberapa hal kita dapat lakukan dengan baik yakni: Pertama, menjaga hati dan pikiran tetap waspada. Dalam kitab 1 Petrus 1:13 disebutkan sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia.



Kewaspadaan akan menuntun hati dan pikiran kita melakukan hal-hal yang baik; dan akan terhindar dari dosa dan pelanggaran. Karena itu dalam rangka mengelola hati dan pikiran seharusnya kita waspada menggunakan hati dan pikiran; sebab hati bisa kearah yang baik bisa pula kearah yang buruk.



Kedua, memastikan hati kita lurus dihadapan Tuhan. Dalam kitab Yakobus 1:8 disebutkan bahwa orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Teks ini mengandung pengertian dan pemahaman bahwa setiap hati kita harus lurus dan dan tidak boleh mendua hati.



Kita harus memutuskan keberadaan hati kita lurus dihadapanNya dengan memilih melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Lebih jauh lagi kita tidak boleh mendua hati, artinya kita tidak mungkin mengerjakan segala sesuatu dalam double standar. Selalu kita harus memilih apa yang menjadi keinginan Tuhan.



Ketiga, kita harus melakukan detoks hati. Dalam Amsal 4:23 disebutkan jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan. Ini memberikan indikasi bahwa salah satu yang harus dilakukan ialah mengeloka hati.



Menjaga hati sama artinya dengan memastikan agar hati kita tidak tercemar dengan hal-hal yang buruk; tidak terkontaminasi dengan hal- hal yang yang salah. Maka dengan melakukan detoks hati kita sedang mengelola hati kita dengan mengarahkan kepada hal-hal yang terbaik. [Pdt. Dr. Purim Marbun, M.Th-R.A.B/Foto : Ilustrasi]



“.........apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajisakan, sebab dari dalam,dari hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Markus 7:20-22)